Tembok Raksasa Cina adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat 
berkunjung ke Beijing. Lokasinya yang agak jauh di pinggir kota memang 
merepotkan. Awalnya, saya sempat kebingungan karena tidak tahu 
transportasi apa yang nyaman untuk mencapai Tembok Raksasa ini. 
Setelah
 cek-cek ombak lewat internet dan konsultasi dengan beberapa teman di 
komunitas perjalanan, akhirnya saya memilih menggunakan jasa tur. 
Beruntung, pilihan jasa tur keliling satu hari banyak. Malah, bisa pesan
 langsung di tempat. Baik hotel mewah maupun kecil menyediakan jasa ini.
 
Kisaran
 harganya sekitar Rp300 ribu. Harganya cukup terjangkau, mengingat harga
 itu mencangkup transportasi keliling tidak hanya ke Tembok Raksasa, 
tetapi beberapa tempat lain. Dan sudah termasuk tiket masuk ke tempat 
wisata dan makan siang dan malam di restoran. 
Hal menyenangkan 
lainnya adalah selama perjalanan kita akan bertemu dengan tamu lain yang
 biasanya datang dari berbagai negara. Jadi, selama perjalanan, obrolan 
pun pasti akan lebih menarik.
Sekitar jam 8 pagi, mobil van 
berisikan sekitar 12 penumpang sudah menunggu di depan hotel. Di hotel 
ini, ternyata yang mendaftar tur cukup banyak. Jadi, begitu jalan, van 
langsung penuh. Hanya mampir satu hotel lagi untuk menjemput peserta tur
 dan semua bangku terisi penuh.
Tujuan
 pertama adalah Badailing. Sepanjang jalan menuju tembok, pemandangan di
 kanan dan kiri cukup menakjubkan. Bukit yang berundak-undang dan 
kadang-kadang terlihat penampakan Tembok Raksasa. Berhubung saya 
berkunjung pada musim gugur, ranting-ranting pepohonan di sekitar bukit 
pun gundul tanpa dedaunan. Di beberapa tembok pun terlihat gumpalan 
salju.
Berhubung Badailing adalah titik wisata untuk menjelajah 
Tembok Raksasa yang paling populer, setiba di sana saya agak terkejut 
melihat betapa ramainya turis yang berkunjung. Sebelum turun dari mobil,
 pemandu tur yang sekaligus sopir van ini langsung memberi wanti-wanti 
kalau jika ingin menjelajah tembok sampai di titik terakhir yang 
diperbolehkan harus yakin kalau fisiknya kuat. 
Rupanya, karena 
tembok dibangun di atas bukit, maka struktur tembok pun mengikuti bukit.
 Termasuk naik turunnya. Jadi, judulnya kaki harus kuat menapaki tangga 
yang kadang menukik tinggi atau undakan tangga satu dengan yang lain 
cukup jauh.
Hampir sebagian rombongan memutuskan untuk menjelajah
 tembok. Saat menyelusuri tembok, saya akhirnya bisa mengerti kenapa 
tembok ini bisa masuk dalam tujuh keajaiban alam di dunia. Dengan postur
 tubuh orang Cina yang lebih kecil dan ramping, sangatlah menakjubkan 
mereka bisa membuat tembok sebesar dan sekokoh ini. 
Apalagi, 
para tentara yang setiap harinya bertugas menjaga di tiap-tiap menara. 
Betapa kuatnya stamina mereka karena setiap hari harus menyusuri tembok 
dan tangga-tangga curam ini. Saya pun langsung menghubungkan ini dengan 
ilmu meringankan tubuh yang sering ditemui dalam kisah kungfu/silat 
klasik Tiongkok. 
Jika ingin mendapatkan gambar bagus, Tembok 
Raksasa ini memang ternyata harus berani dan kuat fisik hingga titik 
terakhir. Soalnya, tidak semua orang yang kuat mencapai titik terakhir 
itu. Sehingga saat mengambil gambar, komposisi pemandangan pun 
sepenuhnya bersih pada lekukan tembok tanpa tercemari oleh lalu-lalang 
pengunjung. Di titik terakhir ini, suhu udara pun lebih dingin. 
Jadi,
 bagi yang menjelajah Tembok Raksasa di musim dingin, bersiaplah dengan 
topi wol sebagai penghangat kepala dan sarung tangan. Berhubung kita 
berjalan menyusuri tembok, menggunakan jaket terlalu tebal justru akan 
merepotkan. Badan akan panas saat jalan sehat menyusuri tembok.
Di
 sepanjang tembok, banyak juga penjaja minuman dan cendera mata. Untuk 
yang terakhir ini, sebaiknya dibeli saat mau turun atau kembali ke titik
 awal saja agar tidak memberatkan. Sebagai tempat yang paling ramai 
dikunjungi turis, jalur luncur sepanjang 1 kilometer bagi pengunjung 
yang kelelahan dibangun juga di sisi samping tembok,. 
Hanya 
dengan membayar sekitar 30 yuan, kita bisa kembali tanpa harus 
menjelajahi tangga-tangga curam tadi dan meluncur cepat hingga tiba di 
titik awal.
Sumber
 

 



Posting Komentar - Back to Content